Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, “tetap optimistis dapat menurunkan angka
pengangguran di Indonesia hingga mencapai kisaran 5,5 – 5,8 persen pada akhir
2013,” tulis harian Sindo, Jum’at 29 November 2013.
Salah satu cara menurunkan jumlah
pengangguran adalah dengan digiatkan bursa kerja atau Job Fair. Bagi perusahaan
Job Fair sangat membantu mendapatkan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi
yang di butuhkan perusahaan. Perusahaan juga dapat melakukan rekruitmen tenaga
kerja yang berkualitas secara langsung. Perekrutan melalui Job Fair biaya lebih
murah di banding dengan biaya pemasangan iklan di media cetak.
Sedangkan bagi pencari kerja Job
Fair dapat memperoleh informasi lowongan kerja. Efisien dan efektif dari segi
biaya dan waktu pencarian lowongan pekerjaan. Selain itu, banyak pilihan dalam mengisi kesempatan kerja yang di
tawarkan.
Menurut Darul Yana selaku
Instruktur IT di Balai Latihan Kerja (BLK), upaya lain dari pemerintah dalam menurunkan tingkat
pengangguran di Indonesia adalah
melaksanakan program padat karya, pengembangan wirausaha produktif, dan
memperbanyak pelaksanaan bursa kerja (job fair) oleh pemerintah dan swasta. Pemerintah
pun menyediakan fasilitas dan program-program kerja yang tersedia di
Balai-balai Latihan Kerja di seluruh Indonesia untuk mempercepat penyerapan
tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran didaerah-daerah.
Salah satu tempat BLK terbesar di
Indonesia yaitu B2PLKLN Cevest Bekasi.
Di dalam BLK tersebut terdapat tempat pelatihan di antaranya pada bidang
Otomotif, Listrik, Las, Bahasa, Teknologi Informasi dan sebagainya. BLK
berfungsi memberikan pelatihan gratis
kepada masyarakat dari program
pemerintah. Pelatihan di berikan selama 3 bulan agar masyarakat diberi
keterampilan dan siap kerja. Program ini juga di nilai cukup efektif dalam
menekan pengangguran di Indonesia.