Aerial Photography
Dalam fotografi, Aerial view didefinisikan sebagai suatu pandangan dari sebuah benda dari atas (bird’s eye view), sering digunakan dalam pembuatan cetak biru, denah dan peta. Istilah ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan pandangan miring, diambil dari perspektif yang dibayangkan.
Chronophotography
Chronophotography merupakan jenis fotografi yang menangkap gerakan dari waktu ke waktu melalui serangkaian gambar diam, yang biasanya digabungkan menjadi satu foto untuk analisis selanjutnya.
Fine Art Photography
Fine art photography berorientasi pada foto-foto yang dibuat untuk memenuhi visi kreatif para seniman. Fine art photography berlawanan dengan Foto Jurnalistik dan Fotografi Komersial. Foto Jurnalistik menyediakan dukungan visual untuk cerita, terutama di media cetak. Sementara, Fotografi komersial terfokus pada penjualan produk atau jasa.
Forensic Photography
Forensic photography adalah seni menghasilkan reproduksi yang akurat dari tempat kejadian perkara atau lokasi kecelakaan untuk kepentingan pengadilan dan atau untuk membantu penyelidikan. Ini adalah bagian dari proses pengumpulan bukti. Menyediakan data foto untuk penyelidik dengan foto-foto tubuh, tempat dan elemen yang terlibat dalam kejahatan. Contohnya gambar kecelakaan menunjukkan mesin rusak, atau kecelakaan mobil, dan sebagainya.
Heliography
Heliography adalah proses fotografi yang diciptakan oleh Joseph Nicéphore Niépce sekitar 1822, yang digunakan untuk membuat foto permanen yang dikenal paling awal dari alam, ‘View from the Window at Le Gras’ (c. 1826). Proses tersebut menggunakan aspal sebagai lapisan pada kaca atau logam, yang mengeras dalam kaitannya dengan eksposur terhadap cahaya. Ketika piring itu dicuci dengan minyak lavender, hanya bidang gambar yang mengeras tetap.
High Dynamic Range Photography
Dalam pengolahan gambar, komputer grafis, dan fotografi, high dinamic range photography (HDRI atau hanya HDR) adalah seperangkat teknik yang memungkinkan jangkauan dinamis yang lebih besar dari luminances antara area terang dan paling gelap dari sebuah gambar dari teknik pencitraan digital standar atau metode fotografi. Jangkauan dinamis yang lebih luas ini memungkinkan HDR menjadi lebih akurat mewakili berbagai tingkat intensitas yang ditemukan di adegan-adegan nyata, mulai dari sinar matahari langsung sampai cahaya bintang.
Macro (Micro) Photography
Fotografi Makro adalah fotografi close-up atau jarak sangat dekat. Definisi klasik adalah bahwa gambar diproyeksikan pada “film plane” (yaitu film atau sensor digital) dekat dengan ukuran yang sama sebagai subyek. pada film 35 mm misalnya, lensa biasanya dioptimalkan untuk fokus tajam pada area kecil mendekati ukuran film bingkai. Sebagian besar format 35mm lensa makro paling tidak mencapai 1:2, artinya, gambar pada film adalah 1/2 ukuran objek yang sedang difoto. Banyak 35mm lensa makro 1:1, yang berarti gambar pada film ini sama besarnya dengan objek yang sedang difoto. Perbedaan penting lainnya adalah bahwa rancang untuk lensa makro biasanya tajam pada jarak dekat dan tertentu saja, dan tidak cukup tajam pada jarak fokus yang lain.
Panoramic Photography
Fotografi Panorama adalah teknik fotografi dengan menggunakan peralatan atau perangkat lunak khusus yang menangkap gambar dengan bidang pandang memanjang. Kadang-kadang dikenal sebagai fotografi format lebar. Meskipun tidak ada pembagian resmi antara “Wide-Angle” dan fotografi panorama. “Wide Angle” biasanya mengacu pada jenis lensa, tapi jenis lensa ini tidak selalu menghasilkan gambar panorama. Beberapa foto panorama memiliki aspek rasio 4:1 dan terkadang 10:1, yang meliputi bidang pandang hingga 360 derajat. Kedua aspek rasio dan cakupan lapangan merupakan faktor penting dalam menentukan sebuah gambar panorama sejati.
Rembrandt Photography
Teknik pencahayaan Rembrandt adalah teknik pencahayaan yang terkadang digunakan di studio foto fotografi. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan satu cahaya dan sebuah reflektor, atau dua lampu, dan sangat populer karena dapat menghasilkan gambar yang tampak alami dan menarik dengan peralatan minimal. Nama ini diambil dari pelukis Belanda Rembrandt yang dikenal karena menggunakan cahaya.
Rephotography
Rephotography adalah tindakan mengulangi fotografi dari situs yang sama, dengan waktu jeda antara dua gambar, seperti “dulu dan “sekarang” yang dilihat pada suatu bidang/ daerah tertentu. Biasanya diambil dari titik pandangan yang sama tetapi tanpa memperhatikan musim, lensa cakupan atau pembingkaian.
Street Photography
Street photography adalah jenis fotografi dokumenter yang menampilkan subjek dalam situasi tempat umum seperti jalan, taman, pantai, mall, konvensi politik, dan pengaturan lainnya. Street Photography menggunakan teknik-teknik dalam fotografi yang menunjukkan visi murni dari sesuatu. Street photography sering cenderung ironis dan dapat menjauhkan dari materi pelajaran, dan sering berkonsentrasi pada suatu saat kehidupan manusia. Di sisi lain, jenis ini mengambil pendekatan yang berlawanan dan memberikan arti yang sangat harfiah dan sangat pribadi sebagai materi pelajaran kehidupan. Memberikan sebuah pengalaman yang lebih mendalam tentang hidup dan kehidupan.
Vernacular Photography
fotografi amatir yang berorientasi pada penciptaan foto amatir yang mengambil kehidupan sehari-hari dan hal-hal umum sebagai subjek. Bisa juga didefinisikan sebagai “bahasa sehari-hari” fotografi dengan kualitas yang masih standar. Contohnya; foto perjalanan dan foto liburan, foto keluarga, foto teman, foto kelas, atau foto untuk identifikasi identitas dan lainnya.
Landscape Photography
Merupakan foto dengan objek utama adalah pemandangan. Dalam memotret foto landscape gunakanlah bukaan (aperture) yang sempit (angka F besar, misal f/10 , f/14 , f/16 , dst). Karena dengan sempitnya bukaan, maka ruang fokus semakin lebar sehingga menambah ketajaman gambar, dan gunakan speed yang cepat (misal speed 1/125s ke atas). Kemudian, gunakan ISO yang rendah (misal ISO 100, atau 200). Tapi semua itu tergantung pencahayaan pada spot angle yang dicari. Dan alangkah baiknya gunakanlah tripod agar foto tetap konsisten atau tajam.
Panning Photography
Merupakan foto dengan objek utama benda bergerak. Misalnya motor berjalan, mobil berjalan, dll. Teknik ini merupakan teknik yang sangat sulit dalam penempatan fokus, karena objek yang sedang bergerak. Pada teknik ini, gunakan speed 1/15-1/40s. Agar fokus tetap terjaga dengan latar tetap blur. Lalu gunakan bukaan sempit (misal angka F di f/14, f/16, f/22, tergantung dari pencahayaan). Trik inidigunakan agar ketajaman fokus tetap terjaga, dan juga untuk mengimbangi cahaya yg masuk karena menggunakan speed rendah. Saat pengambilan foto, fokuskan pada objek, lalu ikuti gerakan objek dgn menggeser kamera searah dgn gerakan objek.
Night (Low Light) Photography
Merupakan foto yg diambil pada malam hari. teknik ini alangkah baiknya menggunakan tripod, karena menggunakan speed sangat rendah dan agar objek tidak blur. Biasanya para fotografer menggunakan speed 15s, 20s, 30s, bahkan BULB. Dan pada foto night shot menggunakan teknik bukaan (aperture) seperti foto landscape, yaitu gunakan bukaan sempit (angka F besar). Dan gunakanlah ISO rendah agar gambar terhindar dari Noise.
Human Interest Photography
Merupakan foto yg bercerita, biasanya kekuatan foto ini ada pada judul yang mampu merangkai cerita. Untuk pengaturan shutter speed, bukaan, ISO, dll sesuaikan dengan pencahayaan. Dan yang paling penting dlm foto ini adalah, pekanya naluri fotografer dalam mencari momentum yang bagus dan menarik.
Still Life Photography
Merupakan foto dengan objek benda-benda di sekitar. Dalam pemotretan Still Life, sangat diperlukan kreatifitas seorang fotografer untuk membuat foto lebih bermakna dan bercerita, walaupun hanya foto dengan objek sederhana sekalipun.
referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar