Computer Network , atau jaringan komputer, merupakan
sekumpulan komputer yang dihubungkan melalui media fisik dan software yang
memfasilitasi komunikasi antara komputer-komputer tersebut Arsitektur jaringan Client
Server merupakan model konektivitas pada jaringan yang membedakan fungsi
computer sebagai Client dan Server. Arsitektur ini menempatkan
sebuah komputer sebagai Server. Server ini yang bertugas memberikan
pelayanan kepada terminal - terminal lainnya tang terhubung dalam system
jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat
bertugas untuk memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer
(printer server), jalur komunikasi (server komunikasi).
Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimanaServer akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.
Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server, tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja pada arsitektur ini sangat sederhana, dimanaServer akan menunggu permintaan dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat visualisasi hasil prosesnya.
Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan
bagi pembangunan jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol
utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam
sistem operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.
Lingkungan
Database Client/Server di Internet
·
Menggunakan
LAN untuk mendukung jaringan PC
·
Masing-masing
PC memiliki penyimpan tersendiri
·
Berbagi
hardware atau software
Komponen dasar Client Server
Pada
dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu Client,
Middleware, dan Server. Gabungan dari ketiganya dapat digambarkan sebagai
berikut:
Arsitektur
File Server
·
Model
pertama Client/Server
·
Semua
pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
·
Satu
atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
·
Server
bertindak sebagai file server
·
File
server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file
tersebut
·
Setiap
klien dilengkapi DBMS tersendiri
·
DBMS
berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
Aktivitas
pada klien:
·
Meminta
data
·
Meminta
penguncian data
·
Tanggapan
dari klien
·
Memberikan
data
·
Mengunci
data dan memberikan statusnya
Batasan
File Server
· Beban
jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke
klien melalui jaringan
·
Setiap
klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori
· Klien
harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang
bagus
· Salinan
DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara
bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer
Arsitektur
Database Server
·
Klien
bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian
data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis)
· Database
server bertanggung jawab pada penyimpanan, pengaksesan, dan pemrosesan database
·
Database
serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi
·
Beban
jaringan menjadi berkurang
· Otentikasi
pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada
database server
·
Database
server merupakan implementasi dari two-tier architecture
Kolaborasi Client – Server :
Client/Server (two-tier) : Dalam model client/server,
pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server
adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server
yang dihubungkan melalui sebuah jaringan
Three-Tier
/ Multi-Tier : Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk
menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini,
pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan
arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu : Layanan presentasi (tingkat
client), Layanan bisnis (tingkat menengah), dan layanan data (tingkat sumber
data).
Contoh
Two-Tier Architecture
Pada model ini menempatkan business logic/application process
dan data management pada server sedangkan client bertanggung jawab untuk
menjalankan perangkat lunak presentasi yang biasanya hanya berbentuk interface
system atau GUI. Server mengerjakan pekerjaan berat yaitu menjalankan
application process dan data management. Contoh : website
Kelebihan
:
·
Biaya
lebih rendah
·
Lebih
cocok untuk model jaringan sederhana
Kekurangan:
·
Menempatkan
beban berat pemrosesan pada server
·
Ada
kekuatan pemrosesan yang besar yang tersedia pada PC modern dan tidak digunakan
pada client
Contoh
Three-tier Architecture
Beberapa
Keuntungan Arsitektur Three-Tier
·
Keluwesan
teknologi
·
Mudah
untuk mengubah DBMS engine
·
Memungkinkan
pula middle tier ke platform yang berbeda
·
Biaya
jangka panjang yang rendah
·
Perubahan-perubahan
cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
Keunggulan
kompetitif
· Kekampuan untuk bereaksi thd
perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada
mengubah keseluruhan aplikasi
Kekurangan
arsitekture Three Tier :
·
Lebih
susah untuk merancang
·
Lebih
susah untuk mengatur
·
Lebih
mahal
Melibatkan lapisan server yang lain selain lapisan database server
KESIMPULAN
Network service Komputer merupakan seperangkat komponen
elektronik yang saling berhubungan dalam mengelola data, menyimpan data,
memasukkan data. Peranan arsitektur network klien sangat penting untuk
menentukan tipe yang sesuai dengan kebutuhan seseorang maupun untuk sebuah
perusahaan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar