1.
Sejarah
Mesir Kuno
Mesir merupakan salah satu daerah tersubur di Afrika, dan
salah satu negara tersubur di Mediterania. Karena kesuburannya, Mesir menjadi
salah satu tempat terawal yang dihuni oleh manusia, sekitar 40.000 tahun lalu.
Pada awalnya tidak ada begitu banyak orang di Mesir, namun seiring waktu Mesir
menjadi semakin padat, sehingga diperlukan suatu pemerintahan bersatu. Untuk
sementara waktu tampaknya ada dua kerajaan, yang disebut Mesir Hulu (di
selatan) dan Mesir Hilir (di utara). Sekitar 3000 SM, pada awal Zaman Perunggu,
raja Mesir Hulu menaklukan raja Mesir selatan dan membuat Mesir menjadi satu
kerajaan, yang disebut Mesir. Pemimpin kerajaan ini kemudian disebut Firaun.
Sejak masa tersebut hingga sekita 525 SM, ketika Mesir
ditaklukan oleh Persia, sejarah Mesir dibagi menjadi enam periode. Pada
Kerajaan Lama (2686-2160 SM), bangsa Mesir membangun piramida sebagai makam
bagi para firaun. Kemudian pada 2200 SM tamapaknya ada perubahan iklim, dan
Mesir terpecah menjadi banyak kerajaan kecil. Ini disebut Periode Pertengahan
Pertama (2160-2040 SM). Pada 2040 SM, para firaun berhasil menyatukan kembali
Mesir untuk kemudian mendirikan Kerajaan Pertengahan (2040-1633 SM), namun para
firaun Kerajaan Pertengahan tak sekuat para firaun Kerajaan Lama, dan mereka
tidak lagi membangun piramida. Sekitar 1800 SM, para firaun Kerajaan
Pertengahan kemballi kehilangan kekuasaan. Ini disebut Periode Pertengahan
Kedua (1786-1558 SM). Selama Periode Pertengahan Kedua, bangsa Hyksis dari
utara menginvasi Mesir dan menguasai Mesir Hilir untuk sementara waktu. Bangsa
Hyksos memiliki kuda dan kereta perang, dan dengan cepat pasukan Mesir juga
belajar cara menggunakan kuda dan kereta perang. Sekitar 1500 SM, para firaun
Mesir dari Mesir Hulu berhasil mengusir bangsa Hyksos dan menyatukan kembali
Mesir dalam satu negara yang disebut Kerajaan Baru (1558-1085 SM). Masa ini
disebutkan dalam Injil dan Al Qur'an, yaitu tentang penindasa Bani Israel
(bangsa Yahudi) oleh bangsa Mesir. Pada akhir Zaman Perunggu, terjadi krisis
umum di seluruh Mediterania Timur dan Asia Barat. Bersama dengan hancurnya
peradaban Mykenai dan Het, pemerintahan Mesir juga runtuh, berujung pada
Periode Pertengahan Ketiga (1085-525 SM). Selama periode ini, para raja Afrika
timur dari sebelah selatan Mesir, tepatnya dari Nubia, menguasai sebagian besar
wilayah Mesir.
Setelah itu pada 525 SM, Kambyses,
raja Persia, memimpin pasukan menuju Mesir dan menaklukannya. Ia menjadikan
Mesir bagian dari Kekaisaran Persia. Bangsa Mesir tidak suka diperintah oleh
Persia, namun mereka tak cukup kuat untuk melawan. Ketika Aleksander Agung
menaklukan Kekaisaran Persia pada 32 SM, ia juga merebut Mesir pada tahun yang
sama, dan para penerus Aleksander yang beretnis Yunani berkuasa di Mesir
setelah kematiannya pada 332 SM. Masa ini disebut pula periode Hellenistik.
Pada masa ini, ratu Kelopatra, yang merupakan perempuan Yunani dan Firaun
Mesir, berkuasa. Setelah Kelopatra meninggal, Romawi menaklukan Mesir dan menjadikannya
bagian dari Kekaisaran Romawi selama ratusan tahun (30 SM-700 SM). Akhirnya
sekitar 660 SM, pasukan Umayyah yang menyerbu Mesir berhasil menaklukan wilayah
ini dan menjadikan Mesir bagian dari Kekhalifahan Islam, menggantikan kekuasaan
Romawi di Mesir.
Pembagian periode dalam sejarah Mesir:
Indonesia
Republik Indonesia ialah sebuah negara kepulauan yang disebut sebagai Nusantara
(Kepulauan Antara) yang terletak di antara tanah besar Asia Tenggara dan
Australia dan antara Lautan Hindi dan Lautan Pasifik. Indonesia bersempadankan
Malaysia di Kalimantan,Papua New Guinea
di pulau Papua, dan Timor Timur/Timor Leste di pulau Timor. Sejarah Indonesia meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai
sejak zaman prasejarah oleh “Manusia Jawa” pada masa sekitar 500.000 tahun yang
lalu. Periode dalam sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era: era pra
kolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa dan
Sumatera yang terutama mengandalkan perdagangan; era kolonial, masuknya
orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah
mengakibatkan penjajahan oleh Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad
ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; era kemerdekaan, pasca Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966); era Orde Baru, 32
tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998); serta era reformasi yang
berlangsung sampai sekarang.
Pembagian periode dalam sejarah Indonesia:
·
Prasejarah (zaman es 10.000 tahun yang lalu)
·
Kerajaan Hindu – Budha (abad ke-4 hingga abad ke-7)
·
Kolonisasi Spanyol dan Portugis ( sekitar abad 16)
·
Kolonisasi VOC (sekitar tahun 1602)
·
Kolonisasi Pemerintah Belanda (sekitar
tahun 1798)
·
Gerakan Nasionalisme Budi Utomo (tahun
1908)
·
Perang Dunia II (1940)
·
Pendudukan Jepang (1942)
·
Proklamasi Kemerdekaan (1945)
·
Perang Kemerdekaan (1945-1949)
·
Era Orde Baru (1966-1998)
·
Era Reformasi (1998-sekarang)
·
2.
Pemerintahan
Mesir
Kekuasaan di Mesir diatur dengan
sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan
eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya
kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan
kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.
Pada akhir Februari 2005,
Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu
multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat
kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan
yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh,
seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun
kembali menang dalam pemilu.
Pada akhir Januari 2011 rakyat Mesir
menuntut Presiden yang sekarang Berkuasa Hosni Mubarak untuk
meletakan jabatannya.
Hingga 18 hari aksi demonstrasi
besar-besaran menuntut Presiden Hosni Mubarakmundur, akhirnya pada tanggal
11 Februari 2011 Hosni Mubarak resmi mengundurkan diri. Pengunduran diri Hosni
Mubarak ini disambut baik oleh rakyatnya, dan disambut baik oleh dunia
Internasional.
Pemerintahan Mesir berbentuk
republik dengan Ketua Dewan Tinggi Angkatan Bersenjata MesirMohamed
Hussein Tantawi, Perdana Menteri Essam Sharaf
Indonesia
Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 Sebelum Diamandemen.
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
Pokok-pokok sistem pemerintahan negara Indonesia berdasarkan UUD 1945 sebelum diamandemen tertuang dalam Penjelasan UUD 1945 tentang tujuh kunci pokok sistem pemerintahan negara tersebut sebagai berikut.
Indonesia adalah negara yang berdasarkan
atas hukum (rechtsstaat).
Kekuasaan negara yang
tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Presiden adalah penyelenggara pemerintah
negara yang tertinggi dibawah Majelis Permusyawaratan Rakyat. Presiden tidak
bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Menteri negara ialah pembantu presiden,
menteri negara tidak bertanggungjawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Berdasarkan tujuh kunci
pokok sistem pemerintahan, sistem pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945
menganut sistem pemerintahan presidensial. Sistem pemerintahan ini dijalankan
semasa pemerintahan Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Suharto. Ciri dari
sistem pemerintahan masa itu adalah adanya kekuasaan yang amat besar pada
lembaga kepresidenan. Hampir semua kewenangan presiden yang di atur menurut UUD
1945 tersebut dilakukan tanpa melibatkan pertimbangan atau persetujuan DPR
sebagai wakil rakyat. Karena itu tidak adanya pengawasan dan tanpa persetujuan
DPR, maka kekuasaan presiden sangat besar dan cenderung dapat disalahgunakan.
Mekipun adanya kelemahan, kekuasaan yang besar pada presiden juga ada dampak
positifnya yaitu presiden dapat mengendalikan seluruh penyelenggaraan
pemerintahan sehingga mampu menciptakan pemerintahan yang kompak dan solid.
Sistem pemerintahan lebih stabil, tidak mudah jatuh atau berganti.
Konflik
dan pertentangan antar pejabat negara dapat dihindari. Namun, dalam praktik
perjalanan sistem pemerintahan di Indonesia ternyata kekuasaan yang besar dalam
diri presiden lebih banyak merugikan bangsa dan negara daripada keuntungan yang
didapatkanya.
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi
Memasuki masa Reformasi ini, bangsa Indonesia bertekad untuk menciptakan sistem pemerintahan yang demokratis. Untuk itu, perlu disusun pemerintahan yang konstitusional atau pemerintahan yang berdasarkan pada konstitusi. Pemerintah konstitusional bercirikan bahwa konstitusi negara itu berisi
adanya pembatasan kekuasaan pemerintahan
atau eksekutif, jaminan atas hak asasi manusia dan hak-hak warga negara.
Berdasarkan hal itu,
Reformasi yang harus dilakukan adalah melakukan perubahan atau amandemen atas
UUD 1945. dengan mengamandemen UUD 1945 menjadi konstitusi yang bersifat
konstitusional, diharapkan dapat terbentuk sistem pemerintahan yang lebih baik
dari yang sebelumnya. Amandemen atas UUD 1945 telah dilakukan oleh MPR sebanyak
empat kali, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002.
berdasarkan UUD 1945 yang telah
diamandemen itulah menjadi pedoman bagi sistem pemerintahan Indonesia sekarang
ini. Sistem pemerintahan Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945 setelah di
amandemen. Sekarang ini sistem pemerintahan di Indonesia masih dalam masa transisi.
Sebelum diberlakukannya
sistem pemerintahan baru berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen keempat tahun
2002, sistem pemerintahan Indonesia masih mendasarkan pada UUD 1945 dengan
beberapa perubahan seiring dengan adanya transisi menuju sistem pemerintahan
yang baru. Sistem pemerintahan baru diharapkan berjalan mulai tahun 2004
setelah dilakukannya Pemilu 2004.
3. Kebudayaan
Mesir
Sebagian besar masyarakat Mesir Kuno bekerja sebagai petani.
Kediaman mereka terbuat dari tanah liat yang didesain untuk menjaga udara tetap dingin disiang
hari. Setiap rumah memiliki dapur dengan atap terbuka. Di dapur itu biasanya
terdapat batu giling untuk menggiling tepung dan oven kecil untuk membuat
roti Tembok dicat warna putih dan beberapa juga ditutupi dengan hiasan
berupa linen yang diberi warna. Lantai ditutupi dengan tikar buluh dilengkapi
dengan furnitur sederhana untuk duduk dan tidur.
Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan
kebersihan tubuh. Sebagian besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang
terbuat dari lemak binatang dan kapur. Laki-laki bercukur untuk menjaga
kebersihan, menggunakan minyak wangi dan salep untuk mengharumkan dan
menyegarkan kulit.
Pakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna
putih, baik wanita maupun pria di kelas yang lebih elit menggunakan wig,
perhiasan, dan kosmetik.
Anak-anak tidak mengenakan pakaian
hingga mereka dianggap dewasa, pada usia sekitar 12 tahun, dan pada usia ini
laki-laki disunat dan dicukur. Ibu bertanggung jawab menjaga anaknya, sementara
sang ayah bertugas mencari nafkah.
Musik dan tarian menjadi hiburan yang paling populer bagi
mereka yang mampu membayar untuk melihatnya. Instrumen yang digunakan antara
lain seruling dan harpa, juga instrumen yang mirip terompet juga digunakan.
Pada masa Kerajaan Baru, bangsa Mesir memainkan bel, simbal, tamborine, dan
drum serta mengimpor kecapi dan lira dari Asia.[110] Mereka
juga menggunakan sistrum, instrumen musik yang biasa digunakan dalam upacara
keagamaan.
Bangsa Mesir Kuno mengenal berbagai macam hiburan, permainan
dan musik, salah satunya adalah Senet, permainan papan yang bidaknya
digerakkan dalam urutan acak. Selain itu mereka juga mengenal mehen. Juggling dan permainan menggunakan
bola juga sering dimainkan anak-anak, juga permainan gulat sebagaimana
digambarkan dalam makam Beni
Hasan. Orang-orang
kaya di Mesir Kuno juga gemar berburu dan berlayar untuk hiburan.
Masakan
Masakan Mesir cenderung tidak berubah selama berabad-abad;
Masakan Mesir modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno.
Makanan sehari-hari biasanya mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa
sayuran seperti bawang merah dan bawang putih, serta buah-buahan berbentuk biji
dan ara. Wine dan daging biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu,
kecuali di kalangan orang kaya yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging,
dan unggas dapat diasinkan atau dikeringkan, serta direbus atau dibakar.
Arsitektur
Karya arsitektur bangsa Mesir Kuno yang paling terkenal antara
lain: Piramida Giza dan kuil di Thebes. Proyek pembangunan dikelola dan didanai oleh pemerintah
untuk tujuan religius, sebagai bentuk peringatan, maupun untuk menunjukkan
kekuasaan firaun.
Bangsa Mesir Kuno mampu membangun
struktur batu dengan peralatan sederhana namun efektif, dengan tingkat akurasi
dan presisi yang tinggi.
Kediaman baik untuk kalangan elit maupun masyarakat biasa
dibuat dari bahan yang mudah hancur seperti batu bata dan kayu, karenanya tidak
ada satu pun yang terisa saat ini. Kaum tani tinggal di rumah sederhana, di
sisi lain, rumah kaum elit memiliki struktur yang rumit.
Beberapa istana Kerajaan Baru yang
tersisa, seperti yang terletak di Malkata dan Amarna, menunjukkan tembok dan lantai yang dipenuhi hiasan dengan
gambar pemandangan yang indah.] Struktur
penting seperti kuil atau makam dibuat dengan batu agar dapat bertahan lama.
Kuil-kuil tertua yang tersisa, seperti yang terletak di
Giza, terdiri dari ruang tunggal tertutup dengan lembaran atap yang didukung
oleh pilar. Pada Kerajaan Baru, arsitek menambahkan pilon, halaman terbuka, dan ruangan hypostyle; gaya ini bertahan hingga periode
Yunani-Romawi. Arsitektur makam tertua yang berhasil ditemukan
adalah mastaba, struktur persegi panjang dengan atap datar yang terbuat
dari batu dan bata. Struktur ini biasanya dibangun untuk menutupi ruang bawah
tanah untuk menyimpan mayat.
Seni
Bangsa Mesir Kuno memproduksi seni
untuk berbagai tujuan. Selama 3500 tahun, seniman mengikuti bentuk artistik dan
ikonografi yang dikembangkan pada masa Kerajaan Lama. Aliran ini memiliki prinsip-prinsip
ketat yang harus diikuti, mengakibatkan bentuk aliran ini tidak mudah berubah
dan terpengaruh aliran lain. Standar artistik—garis-garis
sederhana, bentuk, dan area warna yang datar dikombinasikan dengan
karakteristik figure yang tidak memiliki kedalaman spasial—menciptakan rasa
keteraturan dan keseimbangan dalam komposisinya. Perpaduan antara teks dan
gambar terjalin dengan indah baik di tembok makam dan kuil, peti mati, maupun
patung.
Seniman Mesir Kuno dapat menggunakan
batu dan kayu sebagai bahan dasar untuk memahat. Cat didapatkan dari mineral
seperti bijih besi (merah dan kuning), bijih perunggu (biru dan hijau), jelaga
atau arang (hitam), dan batu kapur (putih). Cat dapat dicampur dengan gum arab sebagai pengikat dan ditekan (press), disimpan untuk kemudian diberi air ketika hendak
digunakan. Firaun menggunakan relief untuk mencatat kemenangan di pertempuran, dekrit
kerajaan, atau peristiwa religius. Di
masa Kerajaan Pertengahan, model kayu atau tanah liat yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari menjadi populer untuk ditambahkan di makam. Sebagai usaha
menduplikasi aktivitas hidup di kehidupan setelah kematian, model ini diberi
bentuk buruh, rumah, perahu, bahkan formasi militer.
Meskipun bentuknya hampir homogen,
pada waktu tertentu gaya karya seni Mesir Kuno terkadang mengikuti perubahan
kultural atau perilaku politik. Setelah invasi Hykos di Periode Pertengahan
Kedua, seni dengan gaya Minoa ditemukan di Avaris. Salah satu contoh perubahan gaya akibat adanya perubahan
politik yang menonjol adalah bentuk artistik yang dibuat pada masa Amarna:
patung-patung disesuaikan dengan gaya pemikiran religius Akhenaten. Gaya ini, yang dikenal sebagai seni
Amarna, langsung
diganti dan dibuah ke bentuk tradisional setelah kematian Akhenaten.
Agama dan kepercayaan
Kepercayaan terhadap kekuatan gaib dan adanya kehidupan
setelah kematian dipegang secara turun temurun. Kuil-kuil diisi oleh dewa-dewa
yang memiliki kekuatan supernatural dan menjadi tempat untuk meminta
perlindungan, namun dewa-dewa tidak selalu dilihat sebagai sosok yang baik;
orang mesir percaya dewa-dewa perlu diberi sesajen agar tidak mengeluarkan
amarah. Struktur ini dapat berubah, tergantung siapa yang berkuasa ketika itu.
Dewa-dewa disembah dalam sebuah kuil yang dikelola oleh
seorang imam. Di bagian tengah kuil biasanya terdapat patung dewa. Kuil tidak
dijadikan tempat beribadah untuk publik, dan hanya pada hari-hari tertentu saja
patung di kuil itu dikeluarkan untuk disembah oleh masyarakat. Masyarakat umum
beribadah memuja patung pribadi di rumah masing-masing, dilengkapi jimat yang
dipercaya mampu melindungi dari marabahaya.
Setelah Kerajaan Baru, peran firaun
sebagai perantara spiritual mulai berkurang seiring dengan munculnya kebiasaan
untuk memuja langsung tuhan, tanpa perantara. Di sisi lain, para imam
mengembangkan sistem ramalan (oracle)
untuk mengkomunikasikan langsung keinginan dewa kepada masyarakat.
Masyarakat mesir percaya bahwa
setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Selain badan, manusia
juga memiliki šwt (bayangan), ba (kepribadian atau
jiwa), ka (nyawa), dan nama. Jantung
dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Setelah kematian, aspek
spiritual akan lepas dari tubuh dan dapat bergerak sesuka hati, namun mereka
membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan patung) sebagai
tempat untuk pulang. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah menyatukan
kembali ka dan ba dan menjadi "arwah yang
diberkahi." Untuk mencapai kondisi itu, mereka yang mati akan diadili,
jantung akan ditimbang dengan "bulu kejujuran." Jika pahalanya cukup,
sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.
Makam firaun dipenuhi oleh harta karun dalam jumlah yang
sangat besar, salah satunya adalah topeng emas dari mumiTutankhamun.
Adat pemakaman
Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman
yang diyakini sebagai kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian.
Berbagai kegiatan dalam adat ini adalah : proses mengawetkan tubuh
melalui mumifikasi, upacara pemakaman, dan penguburan
mayat bersama barang-barang yang akan digunakan oleh almarhum di akhirat.
Sebelum periode Kerajaan Lama, tubuh mayat dimakamkan di dalam lubang gurun,
cara ini secara alami akan mengawetkan tubuh mayat melalui proses pengeringan.
Kegersangan dan kondisi gurun telah menjadi keuntungan sepanjang sejarah Mesir
Kuno bagi kaum miskin yang tidak mampu mempersiapkan pemakaman sebagaimana halnya
orang kaya. Orang kaya mulai menguburkan orang mati di kuburan batu, akibatnya
mereka memanfaatkan mumifikasi buatan, yaitu dengan mencabut organ internal,
membungkus tubuh menggunakan kain, dan meletakkan mayat ke dalam sarkofagus berupa batu empat persegi panjang atau peti kayu. Pada
permulaan dinasti keempat, beberapa bagian tubuh mulai diawetkan secara
terpisah dalam toples
Indonesia
Tarian
Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman
suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di
Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia dan Melanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga
di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui
kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya
sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia.
Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak
keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat
digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era
kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan
pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan.
Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari
tradisional dan tari kontemporer.
Lagu
Lagu daerah atau musik daerah atau lagu kedaerahan,
adalah lagu atau musik yang berasal dari suatu daerah tertentu dan menjadi populer dinyanyikan baik oleh rakyat
daerah tersebut maupun rakyat lainnya. Pada umumnya pencipta lagu daerah ini
tidak diketahui lagi alias noname.
Lagu kedaerahan mirip dengan lagu kebangsaan, namun statusnya hanya bersifat kedaerahan saja. Lagu
kedaerahan biasanya memiliki lirik sesuai dengan bahasa daerahnya masing-masing
seperti Manuk Dadali dari Jawa Barat dan Rasa Sayange dari Maluku.
Selain lagu daerah, Indonesia juga memiliki beberapa lagu
nasional atau lagu patriotik yang dijadikan sebagai lagu penyemangat bagi para pejuang
pada masa perang kemerdekaan.
Perbedaan antara lagu kebangsaan dengan lagu patriotik
adalah bahwa lagu kebangsaan ditetapkan secara resmi menjadi simbol suatu
bangsa. Selain itu, lagu kebangsaan biasanya merupakan satu-satunya lagu resmi
suatu negara atau daerah yang menjadi ciri khasnya. Lagu Kebangsaan Indonesia
adalah Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf
Soepratman.
Musik
Identitas musik Indonesia mulai terbentuk ketika
budaya Zaman Perunggu bermigrasi ke Nusantara pada abad
ketiga dan kedua Sebelum Masehi. Musik-musik suku tradisional Indonesia umumnya
menggunakan instrumen perkusi, terutama gendang dan gong. Beberapa berkembang menjadi musik
yang rumit dan berbeda-beda, seperti alat musik petik sasando dari Pulau Rote, angklung dari Jawa Barat, dan musik orkestra gamelanyang kompleks dari Jawa dan Bali
Musik di Indonesia sangat beragam dikarenakan oleh suku-suku di
Indonesia yang
bermacam-macam, sehingga boleh dikatakan seluruh 17.508 pulaunya memiliki
budaya dan seninya sendiri. Indonesia memiliki ribuan jenis musik,
kadang-kadang diikuti dengan tarian dan pentas.
Musik tradisional yang paling banyak digemaria dalah gamelan, angklung dan keroncong, sementara musik modern adalah pop dan dangdut.
Seni Sastra
Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi
berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang
saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah
tersebut.
Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang
dibuat di wilayah Kepulauan
Indonesia. Sering
juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satu turunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga
diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat
juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
Makanan
Contoh hidangan Indonesia khas Sunda; ikan bakar, nasi
timbel (nasi
dibungkus daun pisang), ayam goreng, sambal, tempe dan tahu goreng, dansayur asem; semangkuk air dengan jeruk nipis adalah kobokan.
Masakan Indonesia merupakan
pencerminan beragam budaya dan tradisi berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar
6.000 pulau dan memegang tempat penting dalam budaya nasional Indonesia secara
umum dan hampir seluruh masakan Indonesia kaya dengan bumbu berasal dari
rempah-rempah seperti kemiri, cabai, temu kunci, lengkuas, jahe, kencur, kunyit, kelapa dan gula aren dengan diikuti penggunaan teknik-teknik memasak
menurut bahan dan tradisi-adat yang terdapat pula pengaruh melalui perdagangan
yang berasal seperti dari India,Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa.
Pada dasarnya tidak ada satu bentuk
tunggal "masakan Indonesia", tetapi lebih kepada, keanekaragaman
masakan regional yang dipengaruhi secara lokal oleh Kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing. Sebagai
contoh, beras yang diolah menjadi nasi putih, ketupat atau lontong(beras yang dikukus) sebagai makanan pokok bagi mayoritas
penduduk Indonesia namum untuk bagian timur lebih umum dipergunakan jugajagung, sagu, singkong, dan ubi jalar.
Bentuk lanskap penyajiannya umumnya
disajikan di sebagian besar makanan Indonesia berupa makanan pokok dengan
lauk-pauk berupa daging, ikan atau sayur disisi piring.
Film
Era awal perfilman Indonesia ini
diawali dengan berdirinya bioskop pertama di Indonesia pada 5 Desember 1900 di daerah Tanah Abang, Bataviadengan nama Gambar
Idoep yang menayangkan berbagai film bisu.
Film pertama yang dibuat pertama
kalinya di Indonesia adalah film bisu tahun 1926 yang berjudul Loetoeng Kasaroeng dan
dibuat oleh sutradara Belanda G. Krugerdan L. Heuveldorp. Saat film ini dibuat dan dirilis, negara Indonesia belum
ada dan masih merupakan Hindia Belanda, wilayah jajahan Kerajaan Belanda. Film ini dibuat dengan didukung oleh aktor lokal oleh Perusahaan
Film Jawa
NV di Bandung dan muncul pertama kalinya pada tanggal 31 Desember, 1926 di teater Elite and Majestic, Bandung.
Perfilman Indonesia sendiri memiliki
sejarah yang panjang dan sempat menjadi raja di negara sendiri pada tahun
1980-an, ketika film Indonesia merajai bioskop-bioskop lokal. Film-film yang terkenal pada saat itu antara
lain, Catatan si Boy, Blok M dan masih banyak film lain.
Bintang-bintang muda yang terkenal pada saat itu antara lain Onky Alexander, Meriam Bellina, Lydia Kandou, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.
Selain film-film komersil, juga ada
banyak film film nonkomersil yang berhasil memenangkan penghargaan di mana-mana
yang berjudul Pasir Berbisik yang
menampilkan Dian Sastrowardoyo dengan Christine Hakim dan Didi Petet. Selain dari itu ada juga film yang dimainkan oleh Christine Hakim seperti Daun di Atas Bantal yang
menceritakan tentang kehidupan anak jalanan. Tersebut juga film-film Garin Nugroho yang lainnya, seperti Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, juga ada film Marsinah yang penuh kontroversi karena
diangkat dari kisah nyata. Selain itu juga ada film film seperti Beth, Novel tanpa huruf R, Kwaliteit 2 yang turut serta meramaikan
kembali kebangkitan film Indonesia. Festival Film
Indonesia juga
kembali diadakan pada tahun 2004 setelah vakum selama 12 tahun.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar